Kenaikan harga beras di beberapa daerah di Indonesia belakangan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai fenomena ini, kami telah berkesempatan untuk mewawancarai Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., selaku Guru Besar bidang Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Dalam wawancara tersebut, Prof. Subejo menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan harga beras, serta dampaknya terhadap kondisi sosial ekonomi petani dan masyarakat pada umumnya.
Penyebab Kenaikan Harga Beras:
Solusi yang Disarankan:
Melalui upaya penyelesaian masalah kenaikan harga beras, berbagai aspek pembangunan berkelanjutan dapat terdampak secara positif. Misalnya, dengan memperbaiki ketersediaan pangan dan distribusi yang merata, kita dapat berkontribusi pada pemberantasan kelaparan. Selain itu, kolaborasi antarpihak untuk memecahkan masalah ini juga sejalan dengan semangat membangun kemitraan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan upaya bersama dan implementasi solusi yang tepat, diharapkan kenaikan harga beras dapat diatasi dan dampaknya terhadap sosial ekonomi petani dan masyarakat dapat teratasi dengan baik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasan harga beras di Indonesia mahal hingga disebut tertinggi di kawasan ASEAN.
Menurut Jokowi, alasannya adalah Indonesia masih mengimpor beras. Impor tersebut membuat adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan dengan skema Free on Board (FOB).
Ia menjelaskan bila dihitung harga dengan skema FOB tersebut sudah cukup mahal. Harga beras FOB sendiri besarannya sekitar US$530-US$600 per ton atau sekitar Rp8 juta-Rp9 juta per ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam skema FOB sendiri, Indonesia sebagai importir harus membayar harga distribusi dari pelabuhan tempat masuknya beras ke gudang distribusi besar untuk pembeli.
Biaya distribusi atau cost freight-nya sendiri dipaparkan Jokowi mencapai US$40 per ton atau sekitar Rp606 ribu per ton.
Dengan biaya tersebut, Jokowi menyebut artinya, per tonnya harga beras impor bisa berkisar di antara Rp8,6 juta-Rp9,6 juta per ton. Nah, bila dihitung per kilogramnya, harganya sekitar Rp 8.600-9.600 per kilogram.
"Coba dilihat harga beras FOB itu berapa? Kira-kira US$530-US$600, ditambah cost freight kira-kira US$40-an, dihitung berapa. Kalau bandingkan itu mestinya di konsumen itu akan kelihatan," kata Jokowi dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/9).
Dia juga menyinggung harga gabah yang tadinya Rp4.200 per kg kini sudah naik menjadi Rp6.200. Dari harga tersebut, Jokowi mengatakan publik sudah bisa melihat Nilai Tukar Petani (NTP).
"Mestinya kalau harga beras baik, artinya harga gabah juga baik. Kalau harga gabah baik, artinya harga jual petani juga mestinya baik, kalau tidak ada distorsi di lapangan," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Dunia menyebut harga beras Indonesia mahal. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Carolyn Turk menyebut harga beras di Indonesia 20 persen lebih mahal dibanding di pasar global. Harga beras di Indonesia, katanya, juga konsisten tinggi di Asean.
Dapatkan update promo terbaru dan menarik, sharing informasi dan ajukan pertanyaan seputar harga diskon dan gaya hidup hemat melalui WhatsApp Group Komunitas Sahabat Hemat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan penyebab harga beras naik ugal-ugalan belakangan ini. Jokowi menyebut penyebabnya karena produksi beras berkurang.
Dikutip dari detikFinance, di Indonesia, produksi berkurang karena perubahan iklim yang ekstrem. Hal itu membuat gagal panen terjadi.
"Kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik. Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya jadi naik," ungkap Jokowi saat memberikan bantuan beras di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Jokowi mengatakan pemerintah banyak memberikan bantuan beras kepada masyarakat. Hal ini memberikan keringanan kepada masyarakat di tengah kenaikan harga yang terjadi. Setidaknya ada 22 juta keluarga yang menerima bantuan beras 10 kilogram.
"Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya karena harganya naik tadi," beber Jokowi.
Dari data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras medium harga rata-ratanya saat ini tercatat di level Rp 14.070 per kilogram. Sementara itu harga tertinggi terpantau di Provinsi Papua Pegunungan seharga Rp 22.250 per kilogram, harga terendah ada di Provinsi Papua Selatan dengan harga Rp 11.800 per kilogram.
Lalu, untuk beras premium rata-rata nasional menyentuh harga Rp 16.110 per kilogram. Beras dengan harga tertinggi terpantau di Papua Tengah Rp 26.670 per kilogram, harga terendah di Provinsi Aceh sebesar Rp 14.600 per kilogram.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan harga beras saat ini mengalami kenaikan karena para petani belum panen akibat adanya siklus cuaca El Nino yang terjadi tahun lalu. Kondisi ini membuat jumlah produksi beras mengalami penurunan yang secara otomatis membuat harga jual menjadi naik.
"Memang suplainya beras premium lokal itu tidak sebanyak dulu karena kita belum panen kan. Panennya mundur karena El-nino, suplainya kurang, harganya naik," jelas Zulhas seusai melakukan pengecekan di Pasar Rawasari, Jakarta.
Zulhas juga mengatakan saat ini pemerintah sudah menggelontorkan beras program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) untuk menahan atau menurunkan harga. Namun, beras tersebut nyatanya belum banyak muncul di pasar.
Zulhas mengatakan kondisi ini dapat terjadi karena beras SPHP Bulog banyak diperebutkan seiring menurunnya jumlah produksi dalam negeri.
"Nah sekarang ada beras Bulog, itu SPHP ya. SPHP sekarang menjadi alternatif, karena semua berharap pada SPHP, banyak (pindah membeli beras) dari premium ke SPHP sehingga barangnya Bulog cepat habis," ungkap Zulhas.
Belanja di App banyak untungnya:
Jaga Integritas Gadjah Mada
(Berikan masukan, aspirasi, dan laporkan pelanggaran yang terjadi demi UGM yang berintegritas)
Please contact us for any problem with SIMASTER
(Direktorat Teknologi Informasi Directorate of Information Technology )
*Hari Senin-Jumat, 07.00 – 16.00
Call this number for any emergencies
(Kantor Keamanan, Keselamatan Kerja, Kedaruratan, dan Lingkungan Office of Workplace and Environmental Security and Safety and Emergencies)